Search
Search
Close this search box.
foto 3
Merdeka yang Terlupakan

PUISI Refleksi Kurikulum Merdeka

Merdeka yang Terlupakan

Oleh :Sri Purwaningsih, S.Pd

Kurikulum Merdeka, janji yang ditawarkan,
Bebas untuk memilih, untuk berpikir sendiri,
Namun disiplin terabaikan, jalanan terhentikan,
Akhlak yang hilang, nilai-nilai pun pergi.

Kebebasan itu seolah menjadi kebebasan kosong,
Siswa tanpa arah, terjebak dalam angan,
Bukan lagi belajar, tapi terbuai rasa yang kosong,
Mereka bebas, namun lupa tujuan yang dicanangkan.

Dulu, ujian adalah cermin dari usaha,
Kini, semuanya serba longgar tanpa batas,
Merdeka bukan hanya tanpa beban, tanpa duka,
Tapi kehilangan harapan yang tak pernah lepas.

Kurikulum merdeka membawa angin perubahan,
Namun terkadang membawa kebingungan yang dalam,
Kebebasan itu harus bertanggung jawab, bukan pembebasan,
Jangan sampai terlupakan dasar tujuan yang sempat diam.

Merdeka bukan berarti tanpa pedoman,
Bukan kebebasan untuk lepas dari segala aturan,
Merdeka adalah jalan dengan arah yang ditentukan,
Bukan untuk terbuang dalam dunia yang penuh kebingungan.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait