Pada Minggu, 23 Februari 2025 IBS Darul Ashfiya MAN Pemalang mengadakan pelatihan metode Arbain Fin Nahwi Was Shorfi Wal Lughoh yang diikuti oleh 128 santri Boarding School Darul Ashfiya MAN Pemalang beserta asatidz dan para pengelola Boarding School.
Kegiatan Pelatihan Metode Arbain fin Nahwi wa Shorfi wal Lughoh dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Arab, khususnya dalam memahami dan menguasai tata bahasa Arab secara efektif untuk membaca Kitab Kuning.
Kepala MAN Pemalang, Ahmad Najid secara langsung membuka kegiatan ini dan menyampaikan urgensi dari metode Arbain Fin Nahwi Was Shorfi Wal Lughoh bagi para santri. Ketua Boarding School Darul Ashfiya MAN Pemalang, Arofik menekankan pentingnya memahami metode tersebut. Metode Arbain Fin Nahwi Was Shorfi Wal Lughoh adalah metode praktis dan sistematis untuk membaca kitab kuning.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan praktis kepada santri dalam mengaplikasikan metode Arbain dalam pembelajaran bahasa Arab sehari-hari khususnya keterampilan Qiroah dalam memahami Kitab Kuning. Dengan demikian, diharapkan santri dapat lebih mudah memahami dan menguasai materi bahasa Arab, yang merupakan salah satu dasar penting dalam mempelajari ilmu agama. Melalui pelatihan ini, diharapkan santri dapat memperdalam kemampuan berbahasa Arab dan meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan IBS Daarul Ashfiya MAN Pemalang.
Pelatihan Metode Arbain di MAN Pemalang yang berlangsung pada 07.30- 16.00 WIB ini dipandu oleh Kyai Muharror Khudlori, Pengasuh Pondok Pesantren al-Mubarok al-Arba’in Demak. Kyai Muharror Khudlori pada akhir acara berkenan memberikan sanad Metode Arbain kepada seluruh peserta pelatihan.
Sanad atau jaringan mata rantai keilmuan sangat penting dalam Islam. Manusia tidak hanya akan dimintai pertanggungjawabannya tetapi juga ditanya dari mana ia mengamalkan sesuatu. Dalam al Quran dijelaskan, “Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasu-lrasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami).” (QS Al A’raaf: 6). (Nurhid)
